687views, 13 likes, 4 loves, 1 comments, 5 shares, Facebook Watch Videos from GPIB Eben Haezer Tana Paser: Banyak yang terpanggil, sedikit yang BeritakanFirman sesuai dengan yang Yesus ajarkan (Mat. 28:18-20), sesuai kehendak Tuhan. Beritakan kebenaran, lakukan kebenaran. Banyak yang dipanggil Tuhan untuk menjadi orang Kristen, menjadi Pelayan Tuhan, Menjadi pendeta, tapi tidak semua akan masuk Surga (Mat. 22:14). Oleh karena itu mari berusaha untuk menjadi terpanggil dan terpilih. TeamForsan yang saya cintai, bisa ga' tambahin sedikit cerita terbunuhnya Sayyidina Husein & Keluarganya, sehingga pembahasan ini akan lebih jelas, dan kalau bisa terangkan juga apa sebab musabbabnya? soalnya yang pernah saya dengar, Klo Sayyidna Husein dikhianati oleh kaum munafigin, sehingga mereka buat menutupi penyesalannya tersebut, mereka memukul-mukuli dririnya agar solah-olah mereka Banyakyang Dipanggil, Tetapi Sedikit yang Dipilih. 55. Banyak yang Dipanggil, Tetapi Sedikit yang Dipilih. 22:2 "Hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja, yang mengadakan perjamuan kawin untuk anaknya. 22:3 Ia menyuruh hamba-hambanya memanggil orang-orang yang telah diundang ke perjamuan kawin itu, tetapi orang-orang itu tidak mau datang. Ef 3:1-13. "Banyak yang terpanggil sedikit yang terpilih" (Mat. 22:14). Sabda Yesus ini sangat populer di telinga kita. Sabda Yesus ini sering kali diberikan kepada para calon imam atau frater. Ada yang mengatakan bahwa banyak yang terpanggil tapi sedikit yang terpilih, yang mana mengacu pada realita bahwa yang menjadi imam hanya beberapa Banyakyang Belum Tahu, Ini Cara Menyetrika yang Benar; Sedikit Haiku; Banyak yang Dipanggil tapi Sedikit yang Dipilih Jadi Menteri Eddy Soeparno memberi sinyal positif bahwa kader PAN pasti akan terpilih untuk berlabuh di kabinet Jokowi-Ma'ruf (Kompas.com,14 Juni 2022). Karena itu seluruh rakyat Indonesia hari ini (Rabu, 15 Juni 2022 Bukanhanya mereka yang bisa merasakan keterpanggilan itu tapi kita juga bisa menjadi yang terpilih untuk menjadi yang terbaik dihadapanNya Banyakyang terpanggil Sedikit yang terpilih Lebih sedikit lagi yang tekun dan setia . Have a blessed day! . #coachLitha #coachFCO #herbalifecoach #personalcoach #personaldietcoach #wellnesscoach LaluYesus mengakhiri perumpamaan itu begini, "Banyak yang dipanggil, tetapi sedikit saja yang terpilih." TSI (2014) Lalu Yesus mengakhiri perumpamaan itu dengan berkata, "Banyak orang yang diundang oleh Allah untuk menjadi warga kerajaan-Nya, tetapi sebenarnya hanya sedikit yang terpilih menjadi warga kerajaan itu." Banyak yang terpanggil tapi sedikit yang terpilih, dan ketika terpilih, lebih sedikit lagi yang setia." JIw5t. Banyak yang terpanggil, tapi sedikit yang terpilih. Kalimat ini mengingatkan kita akan proses dan persaingan untuk menjadi pemimpin. Seperti yang baru saja dilaksanakan berbagai kabupaten/kota dan provinsi dalam pemilihan pemimpin di daerahnya. Dari sekian banyak yang terpanggil untuk menjadi calon, tapi hanya sepasang yang akan terpilih. Pemimpin seperti ini biasanya jabatan dengan penghasilan besar. Jadi wajar kalau pemimpin seperti ini jadi rebutan. Tuaian memang banyak tetapi pekerjanya sedikit. Kalimat ini memiliki pesan sarat makna. Kalimat ini juga sering digunakan untuk memotivasi orang agar bersedia menjadi pemimpin yang bersedia menjadi pelayan masyarakat. Tapi sayangnya tak banyak orang yang rela meluangkan waktu, tenaga, pikiran dan materi untuk menjadi pemimpin di suatu komunitas maupun organisasi. Akibatnya banyak orang yang butuh pelayanan tapi tak ada yang melayani mereka. Kondisi ini biasanya terjadi pada suatu komunitas atau organisasi ataupun perkumpulan yang pemimpinnya tanpa gaji. Kedua konteks di atas, menggambarkan dua situasi yang kontradiktif. Disatu sisi orang berlomba-lomba ingin menjadi seorang pemimpin. Disisi lain orang enggan didaulat menjadi pemimpin. Kenyataan yang terjadi, tak sedikit orang yang terpilih menjadi pemimpin dengan ambisi di awal sangat tinggi, setelah terpilih, justru tak mampu menjadi pemimpin yang benar. Bahkan mereka harus berurusan dengan hukum. Sebaliknya, orang yang menjadi pemimpin karena dorongan masyarakat atau anggota komunitas padahal di awal tak ada ambisi, justru tampil lebih baik. Dia memberi pelayanan penuh tanggungjawab dan ikhlas. Masa sekarang ini, boleh dikatakan kalau kita mulai mengalami krisis kader pemimpin yang benar dan mampu mengembangkan kualitas orang-orang yang dipimpinnya. Keprihatinan ini tentu tak bisa lepas dari proses pendidikan di sekolah. Kepala sekolah maupun guru yang berperan sebagai seorang pemimpin, tentu memiliki tanggung jawab untuk itu. Mereka harus bisa menjadi role model dihadapan para peserta didik. Sehingga mereka bisa dengan mudah menanamkan dan mengembangkan konsep kepemimpinan yang benar dan sesuai di era revolusi industri dan menyongsong era society Kepemimpinan seperti apa yang sesuai untuk menghadapi era tersebut? Menjadi pemimpin berarti siap menjadi pelayan being servant dan menjadi gembala being shepherd. Ada dua tipe kepemimpinan yang mampu menerapkan kedua fungsi tersebut yaitu kepemimpinan ETIS dan kepemimpinan PROFETIK. Kepemimpinan ETIS adalah kepemimpinan yang berbasis pada nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang diwujudkan dalam sikap dan perilaku serta keputusan-keputusan yang dibuat. Kepemimpinan ini berdasar pada nilai-nilai integritas, konsisten, otentisitas, menghormati martabat manusia, kejujuran, kebenaran, keberanian dalam menegakkan kebenaran dan keadilan, bertindak dan mengambil sikap serta keadilan memberikan kepada setiap orang apa yang menjadi haknya, kerendahan hati, dapat dipercaya, bertanggung jawab, keterbukaan, konfidensialitas, kerelaan untuk berkorban demi kepentingan lembaga/ institusi dan tidak kompromistis/ berpegang teguh pada prinsip. Kepemimpinan PROFETIK adalah kepemimpinan yang memiliki kepedulian terhadap kaum tertindas dan memperjuangkan pembebasan dan keadilan. Pemimpin profetik memiliki sifat selalu terusik dan berontak melihat ketidakberesan, memiliki keberanian moral, selalu menantang status quo, memicu daya imaginasi kreatif, melihat apa yang terjadi, visioner dan memiliki ketajaman melihat apa yang tidak dilihat orang lain, memberi inspirasi, memotivasi, membangkitkan dan menjaga semangat, tetap tenang, tegas dan konsisten, berani merangkul perubahan, berani memberi kritik konstruktif, serta berani membuat keputusan pada saat situasi konflik-dilematis. Untuk mewujudkan kepemimpinan etis dan profetik, maka lakukanlah langkah-langkah berikut. 1. Rumuskan standar performance secara konsisten dan konsekuen. 2. Menumbuhkan kesadaran pimpinan dan anggota 3. Menciptakan budaya trust, transparency, accountabikitas, responsibilitas, appresiasi dan equity. 4. Menegakkan kode etik perilaku. 5. Memberi apresiasi dan insentif dan memberikan sanksi bagi semua yang melanggar kode etik perilaku. Seorang pemimpin akan sukses jika memiliki mimpi yang besar, keyakinan, keberanian dan konsistensi. Untuk itu seorang pemimpin membutuhkan kecerdasan spiritual dan kecerdasan emosional. Mengapa? Karena keberhasilan seseorang dalam hidup bukan ditentukan oleh kecerdasan intelektual, tetapi oleh kecerdasan emosional 80%} yang dimiliki. Maka jagalah keseimbangan dari kecerdasan spiritual dan emosional. Inilah resume materi yang saya dapatkan dalam pertemuan kelima Workshop Education in Facing 21st Century Challenges hari ini Rabu, 16 Desember 2020 dengan narasumber Mgr. Dr. Laurentius Tarpin, OSC dari Roma. Belajar dan berbagi, semoga bermanfaat bagi para pendidik yang siap menyongsong era Horas, salam literasi! Tantangan365hariGurusiana Gubuk Literasi, 161220-H169